Archive

Archive for the ‘ENCOURAGEMENT’ Category

SUKSESNYA KEGAGALAN & GAGALNYA KESUKSESAN

SUKSESNYA KEGAGALAN & GAGALNYA KESUKSESAN

Bagaimana Menyikapi Kegagalan Yang Bertubi-Tubi

Oleh : Andrew King

“My great concern is not whether you have failed, but whether you are content with your failure.”- Abraham Lincoln

Judul yang saya tulis mungkin agak membingungkan atau mungkin juga merupakan hal yang unik sebagai permainan kata. Dari judul yang unik atau mungkin membingungkan tersebut, saya hendak mencoba untuk mengulas bagaimana kita harus menyikapi kegagalan yang bertubu-tubi, bagaimana kita harus bersikap  bukan hanya terhadap kegagalan tapi juga terhadap kesuksesan. Apakah yang benar-benar gagal dan apakah yang benar-benar sukses itu yang akan saya ulas di sini.

Banyak di antara kita yang tidak akan senang ketika mendengar kegagalan apalagi kegagalan yang bertubi-tubi. Gagal sekali saja telah demikian menciptakan sebuah trauma dalam jiwa kita yang membawa kita pada banyak hal negatif yang berkelanjutan, apalagi hingga mengalami kegagalan yang bertubi-tubi. Kegagalan yang bertubi-tubi jika tidak tertangani dengan baik dan bijak akan sangat menghancurkan jiwa kita, membawa diri kita pada lemahnya semangat untuk mencapai apa yang menjadi obsesi dan impian kita. Tidak jarang mereka yang telah mengalami kegagalan yang bertubi-tubi kemudian pada akhirnya menyerah karena kehabisan energi dan berfikir bahwa memanglah bukan bagian mereka untuk mendapatkan kesuksesan.

Hal yang paling menyedihkan adalah ketika kegagalan yang bertubi-tubi tersebut telah menciptakan sebuah keyakinan negatif pada diri seseorang yang membawa orang tersebut mempercayai bahwa dirinya memang tidaklah layak untuk sebuah kesuksesan. Rusak atau hancurnya keyakinan diri inilah yang kemudian membawa pada rangakaian kegagalan yang lain. Apa yang telah salah diyakini akan membawa pada kesalahan-kesalahan langkah yang diambil. Jika keyakinan diri kita telah hancur karena kegagalan yang bertubi-tubi maka pastilah perjalanan kita dalam mencapai tujuan-tujuan kitapun akan hancur. Oleh karena itu sangatlah penting bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bijak berkenaan dengan kegagalan yang betubi-tubi.

Contoh Klasik

Bisakah Anda membayangkan jika Edison menyerah pada kegagalannya sebelum pada akhirnya bola lampu pijar tercipta? Mungkin nama Edison tidak akan pernah tercatat dalam sejarah orang-orang yang sukses, dan bola lampu pijar terlambat muncul dalam deretan hasil karya cipta atau penemuan manusia.  Atau ketika Lincoln menyerah pada kegagalannya di kampanye-kampanye awalnya sebelum pada akhirnya ia menjadi presiden Amerika yang ke-16 (1861-1865)? Mungkin pembebasan perbudakan di Amerika akan terlambat. Dua nama besar  tersebut hanyalah contoh klasik bagaimana kegagalan yang bertubi-tubi tidak menyurutkan semangat namun justru diubah menjadi energi positif yang membakar jiwa untuk semakin bergerak mencapai kesuksesan. Dunia telah membuktikan bagaimana melalui dua pribadi tersebut kegagalan yang bertubi-tubii ternyata tidaklah mampu melumpuhkan manusia kecuali manusia mengambil keputusan untuk berhenti atau menyerah.

Jika kita baca biografi Edison ataupun Lincoln maka kita akan menemukan bahwa hidup mereka ternyata lebih banyak diwarnai dengan kegagalan-kegagalan. Nampak di permukaan bahwa kisah hidup mereka adalah kisah hidup orang yang gagal. Betapa tidak? Bayangkan saja tumpukan sampah hasil kegagalan eksperimen Edison hampir mencapai atap rumahnya sendiri. Sebuah contoh nyata kegagalan yang bertubi-tubi! Atau coba Anda bayangkan ketika Lincoln selalu kalah dalam kampanye-kampanyenya di senat dan pada pemilihan presiden, belum lagi mencoba beberapa bisnis dan hancur, ditambah lagi keluarganya berpenyakitan dan ia harus kesepian ketika anak-anaknya meninggal. Sebuah contoh lain dari kegagalan yang bertubi-tubi! Atau sebuah kemalangan? Namun sejarah mencatat lain. Mereka pada akhirnya terhitung di antara nama-nama besar orang-orang yang mengubah sejarah dan peradaban.  Kesuksesan mereka pada akhirnya adalah buah matang dari serangkaian sikap-sikap mereka yang bijak ketika menghadapi kegagalan yang bertubi-tubi. Apa yang ada dalam jiwa mereka itulah yang membedakan dengan orang-orang pada jamannya. Jika orang-orang sekeliling mereka melihat mereka berkali-kali gagal, namun mata batin dua pribadi ini melihat kegagalan sebagai rangkaian kesempatan  menemukan peluang dan jalan untuk mencapai keberhasilan. Kegagalan yang berulang-ulang –bagi mereka- merupakan jendela-jendela untuk melihat kemungkinan-kemungkinan kesuksesan. Jiwa mereka demikian berbeda dalam cara memandang dan menyikapi kegagalan.  Memang tidaklah mudah menghadapi kegagalan namun adalah lebih tidak mudah lagi ketika harus hidup menyerah dalam kegagalan.

Suksesnya Kegagalan

Warisan-warisan Edison dan Lincoln bukan hanya apa yang telah mereka perbuat bagi barunya sebuah peradaban tetapi juga warisan-warisan tentang teladan sikap mereka terhadap kegagalan yang bertubi-tubi. Mereka (dan tentunya banyak contoh-contoh nama-nama lain yang tidak bisa saya sebutkan di sini karena keterbatasan tempat) merupakan pribadi-pribadi yang telah memetakan jalan bagi sikap-sikap pemenang dalam menghadapi kegagalan yang bertubi-tubi. Kita semua tentunya bisa meniru dan mengikuti teladan mereka tersebut. Kabar baiknya adalah Anda-pun tetap bisa seperti mereka dalam bersikap. Anda bisa menjadi seperti nama-nama besar orang-orang yang telah menciptakan perjalanan sejarah dan peradaban, Anda bisa memiliki sikap-sikap teguh dalam menghadapi kegagalan bahkan kegagalan yang beruntun sekalipun. Masalahnya adalah apakah Anda bersedia mengembangkan sikap-sikap tersebut atau tidak? Bukanlah kegagalan yang menjadi masalah namun sikap-sikap kita dalam menghadapi kegagalanlah yang menjadikan masalah.

Dalam menyikapi kegagalan yang bertubi-tubi pertama-tama perlulah diingat dan disadari bahwa kegagalan adalah hal yang biasa dialami setiap manusia ketika berjuang mencapai kesuksesan. Kegagalan merupakan hal yang lazim dalam upaya mencapai keberhasilan. Kesuksesan biasanya selalu bergandengan-beriringan dengan  kegagalan terlebih dahulu sebelum akhirnya muncul dalam matangnya keberhasilan. Adalah hal yang wajar jika kita gagal namun adalah hal yang tidak wajar jika kita ingin kenihilan kegagalan. Kegagalan memang bisa dihindari dan kita tentunya tidak ingin sengaja gagal, namun adalah tidak mungkin jika kita ingin  ketiadaan / kenihilan kegagalan sama sekali.  Kegagalan adalah bagian alami dalam dinamika kehidupan. Oleh karena itu selaraskan pikiran Anda dan jiwa Anda dengan kebenaran ini, bahwa kegagalan memanglah bagian alami dalam dinamika kehidupan dan dalam perjalanan mencapai kesuksesan. Kegagalan akan memberi warna yang unik dan indah dalam matangnya kesuksesan yang Anda raih. Sekali lagi bukan kegagalan yang menjadikan kita bermasalah namun sikap-sikap kita dalam menangani kegagalanlah yang menjadikan kita bermasalah.

Gagal yang benar-benar gagal adalah ketika kita berhenti karena menyerah. Semua kegagalan sebenarnya dapat dipulihkan dan diperbaiki dalam upaya-upaya yang lebih bijak dan cerdas hingga mencapai keberhasilan. Kegagalan akan benar-benar menjadi kegagalan ketika kita menyerah. Kata kuncinya adalah menyerah. Suksesnya kegagalan adalah ketika Anda menyerah. Menyerah merupakan hal yang mengenakkan dan menyamankan daging (baca:diri) kita namun di balik kenyamanan itu ada kehilangan yang besar yang seharusnya dapat kita miliki, yaitu potensi untuk berhasil. Ketika Anda menyerah maka Anda sedang menciptakan sebuah zona nyaman yang baru bagi daging (baca:diri) Anda namun pada saat yang sama Anda sedang menciptakan suksesnya kegagalan Anda. Menyerah berarti sukses dalam kegagalan. Mereka yang terus berupaya sekalipun mengalami kegagalan yang beruntun mereka belum bisa disebut sebagai orang yang benar-benar gagal. Hanya karena gagal beberapa kali bahkan beruntun sekalipun tidak menjadikan seseorang sebagai orang yang gagal. Hanya orang-orang yang menyerah dan berhenti sajalah yang disebut sebagai orang-orang yang gagal. Ketika Anda menyerah hal itu berarti Anda puas dengan kegagalan Anda.

Selama Anda mampu berdiri kembali, bangkitlah! Karena selama Anda masih bisa bernafas dan selama Anda memiliki keyakinan untuk berhasil maka selama itu pula Anda tidak bisa disebut sebagai orang yang gagal, sekalipun bertubi-tubinya kegagalan menghiasi usaha-usaha Anda. Hanya dengan menyerah dan berhenti karena keputus-asaan sajalah yang menjadikan Anda sebagai orang yang benar-benar telah gagal. Apapun yang Anda alami dalam rangkaian kegagalan Anda, kata kuncinya jangan menyerah karena potensi untuk keberhasilan masih terbentang luas di depan Anda. Detik ketika Anda menyerah, maka detik itu pula Anda sedang membuang dan meletakkan potensi-potensi keberhasilan Anda sendiri. Ketika Anda menyerah sebenarnya Anda sedang menguburkan kemungkinan-kemungkinan kesuksesan Anda yang –jika dengan upaya yang pantang menyerah sebenarnya mampu Anda raih. Menyerah berarti menutup segala pintu dan jalan bagi kehadiran kesuksesan. Anda belumlah gagal dalam kesuksesan selama Anda tidak menyerah, namun Anda sukses dalam kegagalan ketika Anda menyerah.

Lakukan Lebih Lagi (3L)

Setelah Anda menanamkan dalam kesadaran Anda bahwa kegagalan adalah hal yang biasa dan lazim untuk mencapai kesuksesan dan Anda yakin bahwa Anda bukanlah orang yang gagal kecuali Anda menyerah, maka hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah “melakukan yang lebih lagi”. Ketika tergoda untuk menyerah karena kegagalan yang beruntun maka milikilah tekad untuk melakukan yang lebih lagi. Justru ketika gagal, energi yang ada Anda balikkan untuk melakukan yang lebih lagi. Gagal kembali, lakukan yang lebih lagi. Gagal kembali, lakukan yang lebih lagi, gagal lagi lakukan yang lebih lagi … demikian seterusnya. Edison melakukannya, Lincoln melakukannya, dan nama-nama besar para pemenang dan pengubah sejarah melakukannya. Jika kita melakukannya maka dalam waktu tertentu pastilah kesuksesan akan membentangkan karpet merahnya bagi kita. Memang sagatlah sulit ketika kita harus melakukan yang lebih lagi ketika kita mengetahui sederetan kegagalan menjumpai upaya kita, namun dengan melakukan yang lebih lagi, upaya yang lebih lagi, usaha yang lebih cerdas lagi, yang lebih efektif lagi, yang lebih efisien lagi, dan tentunya disertai dengan doa yang lebih lagi, saya percaya pastilah kita akan tiba pada puncak kesuksesan.

Ketika jiwa kita lelah karena beruntunnya kegagalan tentunya memang kita haruslah memiliki waktu jeda untuk mengembalikan kekuatan jiwa dan batin kita untuk dapat segera bangkit kembali (hal ini akan saya bahas dalam blog saya berikutnya). Setelah waktu jeda atau waktu istirahat-waktu pemulihan emosi dan batin kita maka kita haruslah segera melakukan “yang lebih lagi”. Pulihnya kekuatan batin dan emosi kita setelah kegagalan sangatlah penting untuk kita dapat kembali bangkit melakukan “yang lebih lagi”. Pulihnya kekuatan jiwa dan batin haruslah kita bawa dalam prinsip “lakukan lebih lagi” (3L). Kesuksesan mau tidak mau akan hadir ketika dalam kekuatan tekad Anda melakukan  yang lebih lagi. Kondisi tidak menyerah adalah kondisi yang sebanyak apapun kita gagal, kita tetap melakukan yang lebih lagi.

Gagalnya Kesuksesan

Setelah kita melihat tentang suksesnya kegagalan, sekarang kita akan melihat gagalnya kesuksesan. Sama halnya dengan suksesnya kegagalan, maka gagalnya kesuksesan bukanlah terletak pada gagalnya pencapaian tujuan-tujuan dan obsesi atau impian Anda. Gagalnya kesuksesan diawali pada titik dimana Anda sudah menyerah kalah dalam kegagalan dan dalam keputusasaan. Hanya karena impian dan obsesi Anda tidak tercapai tidak menjadikan Anda sebagai orang yang tidak sukses atau gagal dalam kesuksesan. Hanya karena Anda tidak mencapai target-target Anda tidaklah berarti Anda adalah orang yang gagal dalam kesuksesan. Sekali lagi gagalnya kesuksesan adalah ketika Anda menyerah dalam upaya-upaya untuk mencapai matangnya kesuksesan.

Keputusasaan dan patah semangat selalu merupakan karakteristik orang-orang yang gagal dalam kesuksesan. Mundur dan enggan untuk bangkit kembali adalah tanda dari orang yang gagal. Sebenarnya energi untuk menyerah dapat dijadikan atau diubah menjadi energi utuk kembali bangkit, hanya saja kita selalu menunggu perasaan untuk bangkit itu datang menjenguk kita terlebih dahulu. Kita pada dasarnya adalah orang-orang yang selalu menunggu perasaan untuk datang. Kita lebih banyak dikendalikan oleh perasaan, sehingga tidak heran ketika beruntunnya kegagalan menjumpai kita maka kita susah sekali untuk mengubah energi yang negatif menjadi energi positif untuk bangkit. Gagalnya kesuksesan adalah karena pertama-tama kita enggan untuk bangkit kembali karena lebih didominasi oleh perasaan kita. Lakukan saja apa yang perlu dan seharusnya dilakukan dan perasaan akan mengikuti serta menyesuaikan. Jangan menunggu perasaan (mood) untuk bangkit itu datang ketika Anda gagal karena dapat dipastikan perasaan itu tidak akan pernah datang, atau Anda akan membutuhkan waktu yang lama untuk perasaan tersebut datang. Lakukan saja apa yang perlu dan apa yang harus dilakukan. Segera ambil keputusan untuk bangkit setelah Anda gagal. Jika Anda gagal mengambil keputusan untuk bangkit berarti Anda sedang bangkit mengambil keputusan untuk gagal.

Hal berikutnya yang perlu kita tanamkan dalam kesadaran kita adalah tentang hubungan integritas dan kesuksesan. Mereka yang telah sukses mencapai apa yang mereka targetkan dan impikanpun dapat gagal dalam kesuksesan ketika mereka tidak lagi menopang kesuksesan mereka dengan nilai-nilai luhur dan mulia. Banyak orang telah berada dalam puncak kesuksesan, namun banyak orang juga tidak dapat menopang kesuksesan tersebut dengan karakter-karakter yang indah dan membaikkan. Kesuksesan yang gagal adalah kesuksesan yang gagal dalam karakter yang mulia. Gagalnya kesuksesan adalah kesuksesan yang gagal dalam integritas. Justru ketika target dan impian tercapai pada saat itulah kita harus mampu menopangnya dengan nilai-nilai yang berkualitas, yang mulia dan membaikkan. Ketiadaan karakter yang indah lambat laun akan menghancurkan kesuksesan yang telah kita raih. Hanya karena semua tujuan dan impian telah tercapai tidaklah menjadikan Anda sebagai orang yang sukses. Hanya karena Anda telah berada di puncak tidaklah menjadikan Anda orang yang sukses. Kesuksesan selalu akan bersinergi dan terintegrasi dalam nilai-nilai luhur dan mulia.

Redefinisi

Sebagai tambahan, mari kita definisikan ulang tentang apa yang benar-benar gagal dan apa yang benar-benar sukses supaya Anda dapat lebih termotivasi dalam menghadapi beruntunnya kegagalan dan dapat mematangkan kesuksesan.

Keadaan yang benar-benar gagal adalah keadaan dimana Anda berhenti dan menyerah dalam upaya mencapai kesuksesan.

Keadaan yang benar-benar sukses adalah keadaan dimana Anda tidak berhenti dalam upaya terus mengejar kesuksesan yang lebih lagi.

Keadaan yang benar-benar gagal adalah keadaan dimana Anda putus asa dan tidak lagi bersedia bangkit kembali.

Keadaan yang benar-benar sukses adalah ketika Anda tidak berhenti menopang kesuksesan Anda dengan nilai-nilai yang mulia dan luhur.

Keadaan yang benar-benar gagal adalah ketika Anda tidak bersedia membangun kembali keyakinan diri Anda untuk kembali berupaya.

Keadaan yang benar-benar sukses adalah ketika Anda tidak berhenti menghiasi  kesuksesan Anda dengan indahnya karakter dan integritas.

Suksesya kegagalan adalah ketika Anda berhenti dan menyerah dalam keseluruhan upaya-upaya Anda.

Gagalnya kesuksesan adalah ketika Anda, dalam kesuksesan Anda berhenti dan menyerah untuk mencapai level kesuksesan berikutnya.

Suksesnya kegagalan adalah ketika Anda yakin bahwa Anda adalah pribadi yang gagal dan tidak layak bagi kesuksesan.

Gagalnya kesuksesan adalah ketika Anda gagal mengambil keputusan untuk segera bangkit ketika Anda gagal dalam mencapai  kesuksesan.

Anda sedikit bingung dengan kata-kata yang saya tulis di atas? Semoga Anda tidak bingung menentukan sikap dan keputusan untuk mencapai kesuksesan Anda.

Waktu masih terbentang luas di depan Anda untuk meraih apa yang Anda impikan, perjalanan Anda memanglah tidak semulus apa yang Anda inginkan dan harapkan namun percayalah Andapun sama-sama diciptakan untuk dilayakkan mencapai kesuksesan sekalipun harus dengan cucuran air mata karena beruntunnya kegagalan.

Komitmen

Walaupun sulit dan terjal pendakian menuju kesuksesan aku tetap bertekad untuk terus mendaki hingga sampai ke puncak

Sekalipun lelah dan letih jiwa karena beruntunnya kegagalan aku tetap akan berusaha untuk bangkit kembali demi mencapai keberhasilan

Tidak ada seorangpun atau hal apapun yang dapat menghentikan upayaku untuk mencapai kesuksesan kecuali diriku sendiri yang menyerah ditengah jalan karena keputusasaan

Tidak ada hal apapun yang dapat menghentikan diriku mencapai apa yang menjadi tujuan-tujuanku kecuali diriku sendiri yang berkompromi terhadap kenyamanan dan kondisi kekecewaan karena kegagalan

Aku tidak mempedulikan apapun yang disuarakan tentang diriku karena beruntunnya kegagalan, aku adalah pemegang dan pengendali kesuksesanku sendiri. Aku digerakkan hanya oleh apa yang kuyakini dan kupercayai bukan karena apa yang terdengar melemahkan semangatku

Tidak peduli seberapa banyak hal-hal  menyerang jiwa untuk melemahkanku dalam upaya-upayaku aku tetap akan berusaha hanya mempercayai kata hatiku dan keyakinanku yang mengatakan bahwa aku tetap bisa mencapai keberhasilan dan impian-impianku

Celaan dan cemoohan apapun bentuknya yang melemahkan semangatku tidak akan pernah aku percayai dan yakini dengan demikian aku akan tetap menjaga kesegaran tekadku demi mencapai keberhasilan dan kenyataan impian-impianku

Di atas semuanya itu, aku tetap akan mempercayai bahwa semua upayaku untuk kesuksesan telah ada dalam anugerah Tuhan Sang Pencipta yang dari Dia sajalah aku mendapat kekuatan dan mencapai apa yang kuimpikan

 

Salam Anugerah,

Andrew King

Yang harus diperhatikan bukanlah seberapa banyak Anda gagal namun seberapa banyak Anda mampu bangkit kembali dari kegegalan Anda –Andrew King

Categories: ENCOURAGEMENT, MOTIVASI

DESIGN OF GLORY -membangun keyakinan bagi hidup yang mulia dan indah

Defeat may serve as well as victory to shake the soul & let the glory out. -Sam Ervin Jr

Banyak orang ingin mencapai apa yang selama ini diimpikan dan berhenti di tengah jalan ketika mengetahui bahwa pada akhirnya apa yang mereka impikan itu tidak pernah dapat terwujud menjadi kenyataan. Mereka kelelahan dan mulai berfikir bahwa hidup mereka telah tertakdirkan untuk tidak mencapai apa yang mereka impikan. Mereka mulai menyerah dan perlahan-lahan mulai melepaskan apa yang mereka impikan tersebut. Keyakinan mereka mulai goyah, fokus mereka mulai menyimpang, energi mereka mulai habis bahkan untuk bertahan sekalipun telah mencapai titik nadir dalam hidup mereka.

Keyakinan kita sering kali mulai goyah ketika impian-impian tidak mencapai kenyataan. Keyakinan kita mulai pudar ketika kita menyadari bahwa impian-impian kita tersebut ternyata serasa jauh dari apa yang selama ini kita bayangkan, begitu mahal harga yang harus kita bayarkan untuk menjadikan kenyataan setiap impian. Keyakinan yang selama ini membawa kita berani melangkah demi mewujudkan impian mulai lemah dan sebagai gantinya keyakinan-keyakina negatif yang menyabotase diri mulai mendominansi.

Tulisan berikut ini akan mengupas secara singkat dan sederhana bagaimana kita perlu membangkitkan kembali keyakinan-keyakinan yang postif  terutama keyakinan tentang mulianya hidup yang sebenarnya menjadi hak kita yang juga akan mendorong kita mencapai apa yang kita impikan. Doa saya tulisan ini akan demikian memotivasi dan menginspirasi Anda untuk membangun kembali keyakinan-keyakinan positif  bahwa hidup Anda adalah sangat berharga dan mulia dan telah mendapat persetujuan Sorga untuk dapat mewujudnyatakan apa yang telah Sang Maha Mulia rancangkan bagi hidup yang lebih indah dan mulia dan mencapai apa yang diimpikan.

Anda adalah rancangan mulia dari Sang Maha Mulia.

Rancangan Yang Mulia

Apapun yang kita lakukan sebenarnya lahir dan diperkuat dari apapun yang kita yakini. Keyakinan-keyakinan kita sangat menentukan apapun yang kita lakukan dan pikirkan, sangat menentukan hasil-hasil akhirnya. Sebenarnya kita merupakan pribadi-pribadi yang lahir dari rancangan-rancangan yang mulia dari Sang Maha Mulia. Ketika kita berkeyakinan bahwa kita merupakan rancangan-rancangan yang mulia dari Sang Maha Mulia maka kita akan berjalan sesuai dengan keyakinan kita tersebut. Ketika kita tetap konsisten dengan keyakina itu maka dapat dipastikan bahwa hidup kita akan merefleksikan rancangan yang mulia dari Sang Maha Mulia tersebut.

Apapun yang kita alami, yang kita hadapi,  kita adalah pribadi-pribadi yang telah dirancang untuk kemuliaan. Apapun keadaan kita di masa lalu, masa sekarang, kita adalah pribadi-pribadi yang telah didisain untuk kemuliaan hidup. Sorga telah memiliki rancangan yang demikian mulia dan indah bagi kehidupan kita. Yang diperlukan pertama-tama adalah keyakinan yang kokoh akan hal ini. Sekali lagi keyakinan-keyakinan kita sangat menentukan seluruh perjalanan hidup kita. Keyakinan kita tentang mulianya hidup dari rancangan Sang Maha Mulia sangat menentukan keindahan seluruh perjalanan hidup kita. Jadi jika Sorga telah merancang kita demikian mulia dan indah –apapun kondisi kita-maka seharusnyalah kita meyakini dan hidup dalam keyakinan tersebut.

Keadaan-keadaan yang kita alami setiap harinya yang sepertinya jauh dari hidup yang mulia dan indah memang  jika tidak disikapi dengan benar dan bijak maka akan membawa kita justru pada kehidupan yang penuh kekalahan dan jauh dari apa yang mulia. Kekalahan-kekalahan dalam hidup sebenarnya dapat kita jadikan sebagai alat untuk menempa kita dan menjadikan kita semakin matang terbentuk bagi hidup yang indah dan mulia. Sang Maha Mulia memang telah mendisain (merancang) kita bagi suatu hidup yang indah dan mulia namun tidak semata-mata semua itu dapat kita capai tanpa rintangan-hambatan-masalah, bahkan kalau perlu memang harus mencapai titik kekalahan terlebih dahulu. Sekali lagi hal ini memang harus kita alami bukan untuk menghancurkan keyakinan kita bahwa kita telah dirancang untuk suatu yang mulia, namun semuanya itu diijinkan terjadi oleh Sang maha Mulia untuk dapat menempa kita dan menanamkan nilai-nilai dan kualitas-kualitas kemuliaan yang akan memantaskan kita menjadi dan mencapai hidup yang indah dan mulia sesuai dengan rancangan hati-Nya.

Kualitas-Kualitas Kemuliaan

Untuk mencapai hidup yang indah dan mulia sesuai dengan rancangan Sang Maha Mulia maka kita perlu mengembangkan kualitas-kualitas kemuliaan atau nilai-nilai kemuliaan. Segala kebajikan dan yang membaikkan diri kita dan sesama serta semesta merupakan kualitas-kualitas kemuliaan yang jika kita kembangkan dan matangkan akan memantaskan/melayakkan kita untuk mencapai hidup yang indah dan mulia. Hanya mereka yang rela untuk memantaskan diri dengan kualitas-kualitas kemuliaan-lah yang akan mencapai hidup yang mulia.

Keindahan dan kemuliaan hidup kita tidaklah terletak dari banyaknya harta dan pencapaian yang ada namun terletak pada sedalam apa kita hidup dalam kualitas-kualitas kemuliaan. Mereka yang dalam hidupnya merelakan diri atau mengiklaskan diri hidup di kedalaman kualitas-kualitas kemuliaan mereka pasti akan menikmati mulianya hidup bahkan ketika hal-hal negatif terjadi.

Seperti telah dipaparkan sebelumnya, kualitas-kualitas kemuliaan dapat menjadi matang dan dalam ketika kita mengijinkan kehidupan menempa kita dengan ragam masalah dan hambatannya. Kualitas-kualitas kemuliaan tersebut akan menjadi semakin matang terukir dalam diri kita ketika kita menyikapi setiap keadaan yang negatif dengan sikap-sikap yang bijak dan benar. Kualitas kemuliaan inilah yang akan menjadi penopang kita untuk mencapai hidup yang mulia dan indah.

Hidup Dalam Kemuliaan

Tidak ada yang mustahil bagi kita jika kita percaya dan yakin bahwa kita merupakan rancangan mulia dari Sang Maha Mulia. Jika kita adalah rancangan-rancangan-Nya yang mulia hal ini berarti bahwa Ia telah memiliki agenda khusus bagi hidup kita. Ia memiliki tujuan-tujuan yang mulia yang bahkan kita sendiri pastilah tidak bisa membayangkannya. Apa yang telinga kita belum pernah dengar, apa yang belum pernah kita pikirkan dan yang belum pernah timbul dari dalam hati kita telah Sang Maha Mulia sediakan bagi kita untuk suatu hidup yang mulia dan indah, asal saja kita percaya dan hidup dalam kualitas-kualaitas kemuliaan. Keindahan hidup kita demikian luar biasa karena telah dirancang oleh Sang Maha Mulia sendiri.

Setiap rajutan yang Ia lakukan entah dalam saat-saat bahagianya kita atau di saat-saat kelamnya hari-hari kita pastilah pada akhirnya akan menjadikan hidup kita indah-mulia yang bahkan kita sendiri tidak bisa membayangkannya. Di saat-saat tersulit dalam hidup kita Tuhan Sang Maha Mulia sebenarnya sedang merajut hal-hal yang pada akhirnya hanyalah untuk kebaikan kita. Setiap air mata yang bergulir yang membasahi pipi dan hari-hari kita pastilah Ia rajut demi mulianya hidup kita. Setiap kepedihan dan kekecewaan Ia rajut untuk menanamkan nilai-nilai yang mulia supaya hidup kita indah dan bersinar. Rancangan hati-Nya demikian indah dan mulia bagi perjalanan hidup kita.

Mengobarkan Kembali  Impian

Betapa memang Sang Maha Mulia telah demikian indah merancang hidup kita bahkan ketika di setiap kekalahan dan pedihnya hidup kita, Ia bisa gunakan semua itu untuk kebaikan dan kemuliaan hidup kita. Impian-impian kita yang selama ini kandas di tengah jalan-pun akan dapat Ia bangkitkan kembali berkobar dalam diri kita ketika kita bersedia meyakini sepenuhnya bahwa hidup kita memang telah dirancang untuk keindahan dan kemuliaan.

Kandasnya impian-impian kita dapat dibangkitkan kembali manakala kita benar-benar  yakin bahwa kita tercipta untuk kemuliaan dan keindahan. Kita telah mendapat  persetujuan Sorga untuk kembali mengobarkan impian-impian kita. Sesulit apapun impian yang kita miliki untuk mewujudkannya jika kita percaya bahwa Sorga dalam rancangan-Nya turut bekerja dalam segala hal demi kebaikan kita maka pastilah pada akhirnya nanti aka nada titik pertemuan antara impian-impian dan kenyataan-kenyataan. Sekali lagi yang diperlukan di sini adalah keyakinan. Keyakinan yang kokoh bahwa Sorga memberi limpahan anugerah-Nya supaya impian-impian kita dapat berkobar kembali.

Bangkitkan kembali diri Anda dalam kobaran impian Anda. Semuanya belumlah berakhir. Semuanya masih ada kesempatan. Mulia dan indahnya hidup Anda akan semakin nyata ketika Anda merelakan diri untuk mempercayai dan meyakini segala kebenaran ini yang menyatakan bahwa Anda merupakan pribadi-pribadi yang mulia dari rancangan Sang Maha Mulia.

Tetaplah percaya!

Rancangan indahNya yang demikian mulia adalah untuk kebaikan dan keindahan Anda.

Anda adalah rancangan yang mulia dari Sang Maha Mulia- Andrew King

THE PLACES OF HURT

Menangani Tempat-Tempat Kepedihan Hati Anda
Oleh : Andrew King

“Happiness and love are just a choice away”-Leo Buscaglia
“You find often the best growth is accompanied by pain”-Ariaa Jaeger

Membiacarakan tentang kepedihan akan selalu tersisa banyak pendengar, akan selalu banyak yang dengan segenap hati menyimak dan dengan seksama mencoba menemukan beragam solusi yang ditawarkan. Kenapa topik tentang kepedihan (hati) selalu saja menjadi topik yang –walaupun menyedihkan- namun diminati banyak orang? Sederhana saja, karena setiap orang pasti mengalaminya! Tanpa direncanakan kepedihan akan menghinggapi siapapun yang hidup di semesta ini (siapa sih yang mau merencanakan hidup dalam kepedihan?). Kepedihan dengan beragam bentuknya tidak pandang bulu menghinggapi siapapun. Tidak ada tempat di planet ini dimana kita dapat menghindari kepedihan secara permanen. Tempat dimana kita tinggal merupakan tempat-tempat kepedihan yang harus kita tangani dengan respon-respon yang positif atau kalau tidak kita akan hancur. Bukan berarti tidak ada tempat di dunia ini yang begitu mendamaikan dan menentramkan hati, pasti masih ada tempat-tempat dimana kita bisa menambatkan diri kita dalam kedamaian –walau tidak permanen- yang bahkan di tengah kepedihan yang menghujam sekalipun. Namun secara umum kita berada di tempat-tempat yang begitu rentan dengan kepedihan-kepedihan. Keluarga, kolega, komunitas, teman, kekasih, dan masih banyak lagi merupakan tempat – tempat yang cepat atau lambat membawa kita mengalami sakitnya kepedihan.
Karena kita tidak mungkin lepas dari kepedihan maka kita perlu bersikap terhadap kepedihan. Respon kita terhadap kepedihan akan menentukan arah perjalanan hidup kita selanjutnya. Banyak hal terjadi dalam perjalanan hidup kita salah satunya merupakan hasil-hasil dari serangkaian respon yang kita berikan terhadap kepedihan. Di semesta ini tidak ada yang kebetulan, semua terjadi sebagai bagian dari sebab-akibat. Seluruh respon kita terhadap kepedihan di masa lampau merupakan benih yang tertaburkan hingga masa penuaian di masa sekarang. Hal-hal yang kita alami sekarang merupakan tuaian-tuaian masa kini dari respon-respon kita terhadap kepedihan masa lalu.
Memang tidaklah mudah untuk mengambil sikap yang bijak terhadap kepedihan yang sedang kita alami, namun kita semua pasti bisa. Kita semua pasti mampu untuk mengambil sikap-sikap yang bijak seputar masalah kepedihan yang sedang mencengkeram kita. Tulisan ini bertujuan untuk menginspirasi dan menguatkan manusia batiniah kita agar dimampukan mengambil sikap atau meresponi secara bijak dan positif setiap kepedihan yang kita alami. Saya percaya akan ada kekuatan mulai muncul ke permukaan ketika Anda membaca dengan penuh pengharapan dan keyakinan bahwa kepedihan yang sedang Anda alami merupakan bagian yang indah dari tempaan kehidupan untuk menuju tingkat berikutnya yang lebih tinggi dan mulia dalam perjalanan kehidupan Anda. Bersiaplah untuk menyambut kekuatan dan mengalahkan kepedihan. Bersiaplah untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan Anda.

Memandang Kepedihan

Banyak di antara kita yang begitu kehabisan energi dan mulai terkikis kekuatan kita manakala beragam kepedihan datang menyayat hati kita. Kita mulai tidak seimbang, perasaan yang begitu memilukan mulai mendominasi pemikiran dan pertimbangan kita. Fokus dan arah hidup kita mulai goyah. Beragam pertimbangan yang seharusnya obyektif menjadi begitu subyektif karena kepedihan telah begitu mencengkeram kita. Banyak di antara kita enggan untuk melanjutkan hidup ke tingkat berikutnya secara maksimal. Kita mulai tergoda untuk menyerah kalah. Menyerah pada kepedihan yang berlarut-larut, padahal sesunggunya kita masih memiliki banyak kesempatan untuk bangkit dan mengalahkan kepedihan tersebut. Pada titik inilah banyak di antara kita yang berjatuhan kalah dan hancur.
Sebenarnya kehancuran karena kepedihan tersebut dapat kita hindari jika saja kita memiliki cara pandang yang tepat tentang makna kepedihan. Mereka yang hancur karena kepedihan yang berlarut-larut dikarenakan tidak memiliki cara pandang yang tepat tentang kepedihan sehingga tidak dapat menangani secara tepat. Mereka berpandangan bahwa kepedihan melulu merupakan takdir bagi mereka yang tidak bisa diubah. Atau berpandangan bahwa mereka memang layak untuk beragam kepedihan sehingga terpenjara dengan perasaan bersalah atau perasaan tidak layak yang semu. Ada pula yang berpendapat bahwa kehidupan itu demikian tidak adil sehingga mereka terjebak dalam menyalahkan keadaan. Yang paling tragis adalah yang berpandangan bahwa Tuhan Sang Pencipta demikian tidak memiliki keadilan dan kasih sehingga membiarkan mereka terus-menerus berada dalam belenggu kepedihan.

Guru Kehidupan

Yang pertama-tama harus kita lakukan berkenaan dengan cara menangani kepedihan (apapun penyebabnya) adalah dengan mengubah cara pandang kita tentang kepedihan itu sendiri. Kepedihan merupakan guru kehidupan yang baik yang dapat mengajarkan kita beragam hal berkenaan dengan kehidupan itu sendiri yang akan menempa kita dalam kematangan. Karena hidup kita dituntut untuk matang (dalam hal apapun) maka perlu adanya proses pematangan. Salah satu pematangan hidup yang baik yang sering kali Tuhan gunakan adalah dengan menempatkan kita dalam tempat-tempat kepedihan. Tempat-tempat kepedihan tersebut akan menjadi bangku-bangku pembelajaran kita hingga batas waktu tertentu untuk mematangkan kita menuju apa yang sebenarnya dapat kita capai dalam kehidupan ini. Kepedihan yang kita rasakan akan menjadi guru kehidupan yang mengajarkan banyak hal kepada kita.

Hati kita akan dilembutkan dengan beragam kepedihan yang ada. Hati yang lembut dan mudah dibentuk inilah yang akan menjadi aset dan nilai tambah bagi seluruh perjalanan hidup kita.
Tanpa mengalami kepedihan sulit bagi kita untuk memiliki hati yang lembut dan mudah dibentuk. Kehidupan harus menempatkan kita dalam kurungan kepedihan supaya kita dapat diajar dan dibentuk menjadi pribadi-pribadi yang memiliki hati yang mulia.

Belum Berakhir

Jika saja kita dapat melihat kepedihan dari sudut pandang yang demikian saya percaya banyak di antara kita yang akan keluar sebagai para pemenang kehidupan yang mampu mengatasi beragam kepedihan yang mendera. Ubahlah cara pandang Anda tentang kepedihan yang sedang Anda alami. Yakinlah bahwa kepedihan tersebut akan mengajarkan banyak hal yang sangat berguna dan memberikan nilai-nilai yang mulia bagi pribadi Anda. Mata hati Anda harus mulai diarahkan untuk melihat hasil-hasil akhir yang dapat dibawa oleh kepedihan-kepedihan yang sedang Anda alami.
Justru dalam tempat-tempat kepedihanlah kita akan menemukan mutiara-mutiara kehidupan yang tidak akan pernah kita temukan di tempat-tempat yang lain. Hikmat atau kebijaksanaan akan kita rengkuh saat kita tetap bertekun dalam kepedihan dan akhirnya akan membawa kita pada akhir sebuah cerita yang luar biasa ketika kita mampu dengan bijak mengarungi samudera kepedihan.

Tidak banyak orang yang mampu menangani kepedihan. Lebih banyak mereka yang berjatuhan tanpa daya ketika kepedihan menjangkau hidup mereka. Tanpa cara pandang yang benar tentang kepedihan mustahil akan mampu mengalahkan kepedihan tersebut, mustahil kita akan menjadi pribadi-pribadi yang tegar dan matang jika kita tidak bersedia diletakkan di tempat-tempat kepedihan. Pribadi-pribadi yang tegar dihasilkan dari tempaan kehidupan melalui tempat-tempat kepedihan. Pribadi-pribadi yang matang lahir dari rahim dan diasuh oleh lengan-lengan kepedihan.

Kepedihan yang Anda alami bukanlah akhir dari segalanya, justru merupakan awal dari sebuah cerita atau kisah hebat tentang diri Anda. Halaman-halam cerita Anda belumlah berakhir dengan kepedihan, masih banyak lembaran kosong yang harus Anda tulis, justru dengan warna-warna kepedihanlah cerita hidup Anda menjadi menarik dan menjadi sebuah kisah yang hebat. Anda belumlah berakhir!
(Bersambung …. )

”The more we get pain the more powerful victory and the greater story we have “–Andrew King

Categories: ENCOURAGEMENT

THE POWER OF SELF-LAUGH

The Power of Self-Laugh

Terlalu sering kekuatan dalam diri kita terkikis habis di saat-saat sulit yang harus kita lalui. Kecenderungan kita adalah mulai banyak menutup diri,mengasingkan diri,menyalahkan keadaan,mencari kambing hitam,dan masih banyak hal negatif lainnya yang kita lakukan sebagai respon terhadap masa-masa sulit yang kita hadapi. Semua respon atau sikap negatif tersebut justru akan memperlemah diri kita,energi semakin terkikis habis. Tak heran jika keadaan semakin lebih buruk,sulit,dan bertambah parah.

Hal kecil yang bisa kita lakukan adalah dengan tertawa. Ya,tertawa! Tertawailah diri Anda sendiri,itu akan melepaskan energi positif dalam diri Anda. Tertawalah bukan karena tanpa alasan,tapi tertwailah diri Anda karena Anda perlu untuk melakukannya supaya beban Anda serasa ringan.

Mereka yang berani menertawai diri mereka sendiri adalah mereka yang jujur dengan (keadaan) diri mereka. Mereka itulah yang akan dekat dengan solusi-solusi. Ketika kita mau tertawa terhadap diri sendiri itu berarti kita telah dan sedang melakukan introspeksi diri,energi-energi negatifpun akan berkurang karena tawa,dan bebanpun serasa ringan. Ketika beban serasa ringan maka akan ada pencerahan (baca:solusi) hingga kita dapat mengurai masalah dan melangkah dengan kekuatan positif untuk kemudian menjadi pemenang!

Kenapa terus bebani pikiran dan jiwa Anda dengan segala emosi negatif? Tertawalah! Biarkan diri Anda bersukacita! Temukan energi positif dari kuasa sebuah tawa! Bukan tertawa karena hal-hal lucu,bukan tertawa karena orang lain,apalagi tertawa tanpa alasan. Tapi tertawailah diri Anda sendiri;itulah keberanian;itulah kejujuran dengan diri sendiri;itulah evaluasi dan introspeksi demi sebuah solusi.

“The burden of the self is lightened with laugh at my self” » Rabindranath Tagore

Ada kuasa dalam sebuah tawa yang akan mematahkan belenggu-belenggu maut kesedihan dan keterpurukan.

Kenapa Anda tidak mencobanya? Sekarang!

=Andrew King=

Categories: ENCOURAGEMENT

PADANG BELANTARA KEHIDUPAN

17/03/2010 1 comment

PADANG BELANTARA KEHIDUPAN

Kelelahan yang dihadapi manusia dalam menjalani kehidupan ini seringkali membuat manusia (baca:kita) menjadi putus asa. Tak jarang pula kita benar-benar kehilangan pengharapan dan kekuatan dalam menapaki setiap langkah kita berikutnya. Kehilangan kendali atas diri kita sendiri, kehilangan pegangan, dan sering kali kehilangan keyakinan.

Dalam keadaan yang demikian ini kita sering kali benar-benar merasa kering. Saya menyebutknya sebagai “pengalaman padang belantara” atau “berjalan di gurun”. Banyak perkara yang yang kita harapkan terjadi, justru yang terjadi adalah sebaliknnya, sangat jauh dari apa yang kita harapkan. Beragam kejadian yang tidak kita duga sebelumnya menghujam dan merajam hidup kita sehingga semakin terpuruk.

Apakah Anda pernah merasakan yang demikian? Atau justru sekarang Anda sedang merasakan yang demikian? Ya, pengalaman padang belantara membuat kita benar-benar kering, kelelahan mencari air yang segar, atau kita akan mati!

Pengalaman padang belantara setiap kita sangatlah berbeda. Apa yang dikerjakan oleh Sang Pencipta kita (baca:Tuhan) dalam setiap kehidupan kita berbeda, oleh karena itu yang Ia ijinkan terjadi sebagai pengalaman padang belantara kita pun berbeda. Jadi ingatlah ini, bahwa setiap pribadi akan mengalami pengalaman padang belantara yang berbeda-beda. Dengan demikian tidak seharusnya kita membandingkan diri kita dengan apa yang dialami oleh orang lain. Setiap kita memiliki “padang belantara” kita sendiri-sendiri.

Apa yang selanjutnya kita lakukan?

Bertahan, bertahan, bertahan, bertahan, dan bertahan!

Ingatlah para pemenang adalah seringkali merupakan mereka yang bertahan lebih lama dari yang lain. Jika seandainya Anda dapat bertahan lebih lama waktu itu Andalah yang menjadi pemenangnya. Jika Anda dapat bertahan lebih lama dalam kesabaran, Andalah yang menjadi pemenang, keluarga Anda terselamatkan, mungkin pernikahan Anda dipulihkan kembali, kehidupan Anda dalam arah yang benar kembali, atau mungkin persahabatan Anda menjadi hangat kembali. Yang diperlukan adalah bertahan. Bertahan di pengalaman padang belantara.

Dengan anugerah (baca:kekuatan Tuhan) kita akan dimampukan untuk bertahan, bertahan lebih lama sambil terus menapaki perjalanan padang gurun yang walaupun panas dan kering di siang hari, dingin menusuk di malam hari, namun pada akhirnya kita akan mampu untuk mencapai padang rumput yang hijau dan segar berlimpah air yang jernih dan udara yang sejuk.

Ia adalah Tuhan yang menuntun kita di padang belantara hingga mencapai padang rumput hijau berkelimpahan air yang segar.

Ia adalah Gembala kita.

Bertahanlah, bertahan sedikit lebih lama, bertahan dalam anugerah Tuhan.

In His grace

=Andrew King=

Categories: ENCOURAGEMENT